Pak Menko Ekonomi
“Sang Mantan Aktivis Salman” Berbicara Tentang Permasalahan Ekonomi.”
Tasikmalaya, 25/9/2010. Muktamar Persis. Hatta Rajasa, Menko Ekonomi memaparkan pidatonya tentang permasalahan ekonomi di Indonesia. Menteri yang juga Sang mantan aktivis Salman ini membedah masalah “Prospek Ekonomi di Indonesia”. Dalam pidatonya beliau menyinggung masalah kemiskinan, pendidikan, dan kesehatan, menurut beliau peningkatan ekonomi yang berkualitas itu adalah peluang kerja yang terbuka lebar, terbuka lebarnya lapangan kerja sehingga dengan demikian dapat mengurangi tingkat kemiskinan yang sudah tidak dapat dinyatakan dalam hitungan angka lagi.
Beliau memberi solusi atas segala permasalahn ekonomi tersebut salah satunya dengan cara skema pembiayaan langsung, atau yang biasa kita kenal dengan BLT (Bantuan Langsung Tunai).
Sempat terlontar beberapa pertanyaan yang ditujukan kepada sang menteri, salah satunya mengenai penggunaan mata uang dinar dan dirham di Indonesia. “Mengapa Indonesia tidak meresmikan mata uang tersebut sehingga dapat dipergunakan dalam kegiatan ekonomi, padahal sudah ada sebagian kecil masyarakat yang telah menggunakan mata uang tersebut.” Tutur salah satu jamaah persis yang hadir dalam acara tersebut. Tanggapan beliau mengenai masalah tersebut masih belum bisa memberi jawaban pasti, karena menurut beliau masalah tersebut berkaitan dengan undang-undang. Beliau juga menuturkan bahwasanya setiap harinya ada ratusan bahkan ribuan sms yang presiden terima, yang berisi tentang keluhan-keluhan rakyat tentang keganjalan-keganjalan yang mereka temui dalam pelaksanaan aturan dalam kehidupan sosial, jadi beliau menyarankan kepada seluruh lapisan masyarakat untuk melaporkan jika terjadi hal-hal yang ganjal yang dirasa tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pak Menteri juga membahas mengenai konsep ekonomi syariah yang telah dikembangkan di Indonesia dan berdasarkan informasi yang langsung beliau dapat dari pemerintah Hongkong bahwasanya pemerintah Hongkong tertarik dengan konsep ekonomi syariah yang ada di Indonesia. Sang mantan aktivis Salman ini mengajak seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk berpartisipasi dalam menjalankan konsep ekonomi syariah ini dengan menjadi nasabah di perbankan syariah.
Pak Hatta Rajasa menuturkan bahwa masyarakat Indonesia harus mengubah mindsetnya, yaitu dengan mengubah pola pikir untuk menjadi seorang wirausahawan, bukannya mencari pekerjaan. Setelah perubahan mindset itu tercipta maka Indonesia akan lebih mudah melakukan perubahan besar.
Salah seorang pentinggi persis menyinggung masalah impor garam, wortel, ikan kembung dan beberapa makanan lainnya yang di impor dari luar, menurut beliau untuk apa mengimpor bahan makanan tersebut dari luar kalau Indonesia sendiri bisa mennghasilkan sendiri semua bahan-bahan tersebut, yang sedikit menggelitik dari penuturan beliau, “Indonesia tak perlu mengimpor chiki karena kita sudah punya kerupuk edun!” tutur beliau.
Pak Hatta berpesan, ratusan kali kita gagal, dan satu kali kita bangkit, dan disitulah awal dari kesuksesan kita sesungguhnya.
By: Niar